Kedua istilah ini pasti sering Anda dengar saat sedang berada di tempat printing. Namun tampaknya masih banyak yang keliru dalam mengartikan laminasi dan laminating percetakan.
Oleh karena itu, di sini kami ingin menjelaskannya supaya kalian tidak bingung lagi.
Laminasi dapat kita artikan sebagai lapisan tipis berwarna bening yang berfungsi untuk melindungi permukaan suatu media cetak agar tahan terhadap air, sinar matahari, atau paparan debu.
Biasanya laminasi ini menjadi salah satu bagian penting dalam finishing.
Namun dalam istilah percetakan, laminasi juga bisa kita sebut sebagai proses pelapisan bahan tertentu pada satu sisi atau kedua sisi sebuah kertas.
Tujuannya untuk melindungi kertas yang sudah di print dan membuatnya mennjadi lebih kaku dan tidak mudah robek.
Daftar Isi
Perbedaan Laminating dan Laminasi dari Bahasa dan Teknisnya
Jika merujuk pada KBBI istilah laminating dan laminasi ini memang cukup mirip, berikut penjelasannya:
Menurut KBBI, laminating artinya melapisi barang yang tipis dengan lapisan tebal (keras) pada kedua sisinya.
Sementara itu, istilah laminasi artinya bahan pelapis bahan tipis pada kedua sisinya. Secara sederhana, KBBI mengartikan laminasi sebagai bahan pelapis, sedangkan laminating adalah prosesnya.
Tapi apakah benar demikian? Dalam istilah percetakan penyebutannya bisa berbeda. Berikut perbedaan teknis dari keduanya dari segi alat mesinnya.
1. Laminating
Proses laminating dengan mesin khusus. Bahan laminating pouch terdapat berbagai ukuran mulai dari A4, F4, dan A3. Selain itu, ketebalan plastik laminating biasanya 50-250 mic, paling umum menggunakan ukuran 100 mic.
Mesin laminating ukurannya lebih kecil dan terjangkau, kecepatan maksimal laminating maks 1,5 meter/menit.
Tidak hanya dalam percetakan besar, melainkan mesin ini juga bisa digunakan untuk laminating skala kecil, pribadi, kantor.
2. Laminasi
Proses laminasi menggunakan mesin yang berukuran lebih besar. Bahan laminasi roll mempunyai lebar 32 cm dan panjang minimal 150 meter.
Adapun untuk ketebalan plastik laminasi umumnya di bawah 100 mic, opsi yang umum adalah 32 mic. Kecepatan proses 3 meter per meter untuk beberapa mesin yang lebih canggih bahkan bisa mencapai 12 meter/meter.
Fungsi dan Tujuan Laminasi/Laminating
Secara umum laminasi berfungsi untuk melapisi hasil cetak seperti laminasi pada foto, stiker, buku cover, kartu nama, dan masih banyak lagi.
Selain itu, kegunaan lainnya dari laminasi adalah melindungi permukaan suatu media membuatnya lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Secara tidak langsung proses laminasi juga bisa meningkatkan nilai jual dari suatu produk percetakan.
Jenis-jenis Laminasi dalam Percetakan
Dalam dunia percetakan ada banyak jenis percetakan yang bisa digunakan. Masing-masing metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, berikut ini penjelasannya.
1. Laminasi Doff dan Glossy
Dua jenis laminasi yang cukup populer, lapisan laminasi doff mempunyai tampilan yang lembut tidak terlalu mengkilap dan tampak eksklusif. Meskipun tidak mencolok, jenis laminasi ini bisa memberikan kesan lebih profesional dan resmi. Misalnya penggunaan laminasi doff saat cetak kartu nama bisnis.
Sementara itu, ada juga laminasi glossy. Finishing ini membuat hasil cetak tampak mengkilap, licin, dan memantulkan cahaya saat terkena lampu atau sinar matahari.
Contoh penggunaan laminasi glossy misalnya saat mencetak brosur, bertujuan untuk memberikan daya tarik lebih.
Baca juga: Perbedaan Laminasi Doff dan Glossy dalam Percetakan
2. Laminasi Dingin dan Panas
Laminasi dingin, atau yang sering disebut metode wet, tidak memerlukan panas untuk menempelkan plastik pelindung. Plastik ini sudah dilengkapi dengan perekat, mirip seperti stiker.
Laminasi dingin ideal untuk dokumen perusahaan atau instansi yang tidak perlu dilaminasi dalam jumlah besar. Proses ini sering digunakan dalam percetakan digital, terutama yang menggunakan plotter.
Meskipun bisa secara manual, hasilnya akan lebih baik jika menggunakan mesin laminating khusus. Namun, biaya laminasi dingin umumnya lebih tinggi dibandingkan laminasi panas.
Bagaimana dengan laminasi panas?
Laminasi panas adalah lapisan pelindung yang harus dipanaskan dengan mesin laminator agar menempel dengan baik. Jenis laminasi ini umumnya memiliki permukaan mengkilap (glossy) atau buram (doff).
Biaya laminasi panas per sentimeter persegi biasanya lebih murah daripada laminasi dingin. Proses penempelan laminasi panas dilakukan pada suhu sekitar 100 derajat Celsius, menggunakan plastik khusus yang mengandung lem
3. Laminasi UV dan Spot UV
Laminasi UV adalah lapisan pelindung cair yang perlu disinari dengan sinar UV agar mengering. Proses ini membutuhkan mesin khusus. Kertas yang cocok untuk laminasi UV adalah jenis kertas yang permukaannya halus dan mudah menyerap tinta.
Sementara itu, laminasi Spot UV adalah jenis laminasi UV yang hanya di aplikasikan pada bagian-bagian tertentu dari cetakan. Hasilnya akan memberikan efek mengkilap pada area yang di laminasi.
Bagaimana apakah kalian sudah memahami apa itu laminasi serta jenis-jenisnya? Semoga penjelasan ini bermanfaat, jangan ragu untuk menghubungi percetakan Surabaya Harvest jika Anda membutuhkan bantuan untuk mencetak produk tertentu seperti kartu nama, stiker, brosur, company profile, dan masih banyak lagi.